Wednesday, March 6, 2019

Hiv Aids Salah Satu Efek Dari Penggunaan Narkoba

Narkoba. Tentu sebagian dari Anda tahu kata itu dari media cetak, TV, radio atau sekedar jadi bahan diskusi terhubung dengan penyalahgunaan, perdagangan dan pembuatan narkoba (narkotik dan bahan-bahan berbahaya).

Ganja, shabu-shabu, putauw, Ecstasy jenis narkoba yang sudah dikenal luas di kalangan masyarakat. Pada pembahasan ini, saya tidak akan membahas narkoba yang tidak saya pahami dengan baik. Melainkan akan membahas salah satu efek narkoba yaitu HIV dan AIDS.

HIV ialah kepanjangan dari Human immunodeficiency virus yang merupakan virus yang hidup dan berkembang biak didalam darah pada tubuh manusia. Sementara AIDS merupakan singkatan dari aqcuired immune deficiency syndrome yakni cacat kekebalan tubuh dapatan yang dipicu oleh HIV.
HIV hidup didalam darah pada tubuh manusia. Pengguna narkoba, lebih tepat disebut penyalahguna narkoba, yang menggunakan jarum suntik buat memasukkan narkoba ke dalam tubuh ialah berisiko ( risiko ialah akibat yang kurang menyenangkan, merugikan, atau membahayakan dari suatu perbuatan ) tertular HIV jika dilakukan secara bersama-sama.)

Penyalahgunaan narkoba yang menggunakan jarum suntik akan menyuntikkan jarum ke urat nadi di tubuhnya. Umumnya pada tangan. Pada saat jarum masuk ke urat nadi maka darah dari tubuh akan masuk ke dalam tabung melalui jarum suntik. Nah, jika didalam darah orang yang menyuntikkan narkoba ke tubuhnya tadi mengandung virus HIV maka darah yang masuk ke dalam tabung melalui jarum suntik pun mengandung HIV. Jika tabung & jarum tersebut digunakan oleh orang lain buat menyuntikkan narkoba maka darah didalam tabung dan jarum suntik akan masuk ke tubuh orang tersebut sebab didorong karena didalam darah yang didorong masuk ke dalam tubuh tadi ada virus HIV maka orang tersebut juga tertular HIV. Umumnya, penyalahguna narkoba menyuntik ramai-ramai. Andaikan 1 kelompok terdapat lima orang dan salah satu dari mereka telah menderita HIV, maka yang 4 lagi dapat ketularan HIV jika mereka menggunakan jarum secara bersama-sama dan bergantian.

Kasus penularan HIV melalui penyalahgunaan narkoba di negara Indonesia telah dilaporkan 8.091 hingga bulan Maret 2010. Total ini cumalah kasus yang terdeteksi, belum seluruhnya. Mereka ini umumnya terdeteksi pada saat ingin menjalani pengobatan di tempat-tempat yang menyediakan rehabilitasi pengguna narkoba. Setiap orang yang akan menjalani pengobatan dan rehabilitasi diwajibkan menjalani tes HIV. Di sinilah mereka terdeteksi HIV.

Tingkat kemungkinan tertular HIV lewat jarum suntik pada pengguna narkoba amat tinggi yakni 89,5 persen. Artinya, jika terdapat 100 orang yang menggunakan narkoba dengan jarum suntik secara bergantian maka 89 di antara mereka kemungkinan tertular HIV. Memang risiko tertular HIV melalui penggunaan narkoba dengan jarum suntik yang digunakan bergantian amat gampang terjadi jika di antara yang menggunakan narkoba beramai-ramai ada pengidap HIV. Namun, ada masalah besar dalam epidemi HIV yakni orang-orang yang telah tertular HIV tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda yang khas AIDS pada fisik mereka. Kita tidak dapat mengenal orang-orang yang menderita HIV dengan mata telanjang.


Orang-orang yang menggunakan narkoba dengan jarum suntik secara bersamaan juga berisiko tertular penyakit lain, seperti virus hepatitis B, virus hepatitis C, dll. Jadi amat besar kemungkinan seorang pengguna narkoba dengan jarum suntik secara bersamaan dapat sekaligus tertular beberapa jenis penyakit. Contohnya, tertular HIV, hepatitis B dan hepatitis C sekaligus.
Buat menangani satu jenis penyakit saja, seperti HIV/AIDS, sudah berat. Apalagi jika seorang pengguna narkoba ketularan beberapa jenis penyakit, maka penanganannya pun semakin susah pula. Selain dari pada itu  biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan pun cukup besar.

Sebab penyebaran HIV melalui pengguna narkoba dengan jarum suntik totalnya amat besar maka cara buat menghentikan penggunaan narkoba dengan jarum suntik pun terus digencarkan. Jika selama ini penanganan pengguna narkoba dilakukan dengan penegakan hukum yang ketat, seperti menangkap dan memenjarakan, maka saat ini yang dilakukan ialah bagaimana upaya mengatasi pengguna narkoba buat memutus mata rantai penyebaran HIV. Pengguna narkoba ialah korban dan mesti diperhatikan dan diawasi buat tidak semakin parah pada saat mereka terinfeksi penyakit.

No comments:

Post a Comment